Bukan hanya diminum, kini sebagian orang menggunakan air isi ulang untuk beragam kegiatan.
Salah satu yang sering dilakukan adalah memasak.
Biasanya kita akan membeli air isi ulang di gerai resmi produsen.
Namun kini semakin mudah dan murah karena banyak pengusaha mendirikan depot air isi ulang.
Harganya pun beragam, ada yang murah sampai ada yang mendekati atau bahkan melebih produsen terkenal.
Kebanyakan orang pasti akan memilih yang murah, terutama untuk kegiatan sehari-hari.
Tapi tahukah, meskipun banyak depot isi ulang air mengklaim jika air yang dijual telah disterilisasi dan memakai teknologi penyaring terkini, ternyata bukan berarti air tersebut bebas dari bakteri.
Dilansi dari sumber yang dihimpun Tribun Kaltim, ada tiga faktor air minum yang berasal dari depot isi ulang ini bisa sangat berbahaya bagi kesehatan,lo.
Hal yang Harus Diperhatikan saat Membeli Air Isi Ulang
Di antaranya seperti kebersihan alat pembersih dan penyaring air minum yang digunakan, lokasi depot, dan sumber air.
Diketahui alat yang yang digunakan depot isi ulang sangat mempengaruhi kebersihan air minum yang akan dikonsumsi.
Sebagai contoh, kita bisa melihat sikat pembersih galon yang juga digunakan untuk membersihkan galon lainnya.
Hal ini tentu saja akan membuat kuman dan bakteri dari galon sebelumnya akan tercampur jika tidak sering dibersihkan atau diganti.
Terlebih pembersihan galonnya juga hanya menggunakan air saja, yang tentunya menimbulkan pertanyaan terkait kesterilan dari depot air minum tersebut.
Selain itu lokasi depot isi ulang air pun tak kalah berpengaruh terhadap kebersihan air minum yang akan dikonsumsi.
Bahaya Kesehatan yang Akan Timbul
Seperti lokasi depot air minum yang cenderung berada di pinggir jalan yang tentunya meningkatkan risiko terkena polusi, debu, dan berbagai bakteri serta kuman dengan mudah.
Disamping itu, sumber air yang digunakan depot tersebut tidak terjamin berasal dari air kemasan bermerek atau berasal dari pabrik yang terpercaya kebersihan dan kesterilannya.
Ketiga faktor tesebut tentu harus diperhatikan betul, meski terlihat sepele air minum yang terkontaminasi bakteri jahat seperti bakteri e-coli atau bahkan salmonela.
Lebih lanjut, menurut Layanan Penyuluhan di negara bagian Amerika North Carolina, ada empat jenis zat kontaminasi yang dapat mencemari air minum.
Di antaranya bakteri seperti salmonella penyebab diare dan disentri, pestisida, senyawa anorganik seperti arsenik dan timbal, dan unsur radioaktif seperti radon.
Adanya kontaminan tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan, masalah reproduksi, dan kelainan neurologis.
Hal ini diperparah jika air tercemar diminum oleh bayi, anak kecil, wanita hamil, orangtua, dan orang yang sistem imunnya lemah.
Kelompok orang-orang ini lebih mungkin mengalami sakit setelah minum air tercemar.
Keempat zat tersebut bisa menimbulkan gejala awal seperti mual, muntah, diare dan kram perut.
Dan zat berbahaya lainnya bahkan kadang tidak menyebabkan gejala sama sekali.
Jika seseorang terus menerus meminum air tercemar, mikroba dan senyawa kimia tersebut bisa menyebabkan masalah seperti penyakit tiroid dan kanker untuk dampak jangka panjangnya.
Oleh karena itu, ada baiknya kita mempertimbangkan lagi pemakaian air minum isi ulang dan sebaiknya membeli air galon.
Meskipun berharga jauh lebih mahal, namun air galon sudah dijamin kebersihan dan keamanannya.
Salah Besar Kalau Diminum dari Dispenser, Air Isi Ulang Sebaiknya Harus Dimasak dulu, ini Pendapat Para Ahli
Semua pasti suka minum air isi ulang.
Harganya terjangkau dan tak perlu lagi memasak air untuk minum menjadi alasan orang memilih mengonsumsi air jenis ini.
Bahkan tak cuma yang bermerek terkenal, tapi juga pedagang dengan label sendiri pun laris manis.
Jika memilih air isi ulang atau air galon, kelebihannya bisa langsung minum dan terjamin kebersihannya.
Kekurangannya, air galon cukup jadi beban pengeluaran.
Untuk masak air, Saselovers bisa gunakan air keran yang tanpa biaya, walaupun bisa menghabiskan gas karena harus dimasak.
Namun, bukan berarti air mentah yang dimasak ini tidak layak konsumsi, lo!
Kuncinya ada di cara merebusnya.
Dokter pun merekomendasikan cara memasak air yang benar agar semua kuman dan patogen mati.
Air galon tidak untuk semua orang
Air dari dispenser juga tidak selamanya bebas kuman.
Memang, biasanya orang dewasa tidak mengalami keluhan atau gangguan saat mengonsumsi air galon.
Namun, ada baiknya jika dikonsumsi oleh anak-anak, air galon dimasak terlebih dahulu.
Air yang digunakan untuk membuat susu sebaiknya dimasak terlebih dahulu sampai 100 derajat celsius.
Hal ini dilakukan untuk membunuh kuman yang masih tersisa sampai tuntas.
Lalu, bagaimana cara merebus air samapi layak dikonsumsi sehari-hari?
Dokter Mulyadi Tedjapranata dari Klinik Medizone, Jakarta Utara, membongkar caranya.
Cara merebus air untuk konsumsi sehari-hari
Keracunan tidak melulu berasal dari makanan.
Air minum juga bisa menjadi sumber kuman.
”Pada air mentah, banyak kuman yang bisa menimbulkan gejala keracunan, seperti diare,” kata dr. Mulyadi Tedjapranata
Maka, memasak air menjadi penting untuk membunuh kuman yang ada di air.
Mulyadi menjelaskan, banyak orang keracunan karena tidak memasak air dengan cara yang benar.
Anggapannya, mendidih saja sudah cukup.
”Padahal, air harus dimasak pada suhu 100 derajat celsius selama 5 sampai 10 menit, baru dimatikan,” kata Mulyadi.
Dengan demikian, kuman baru benar-benar akan mati.
Sebelum memutuskan untuk membeli, perhatikan beberapa hal ini sebelum memutuskan mengambil air isi ulang.
Tanda-tanda Air Isi Ulang yang Jangan Dibeli
Berikut dua hal yang wajib diketahui sebelum membeli atau mengisi air isi ulang.
1. Lebih Rentan Terhadap Bahaya Kuman dan Bakteri
Air minum isi ulang atau air galon ternyata bisa memberikan dampak kesehatan yang kurang baik bagi tubuh.
Meskipun banyak penyedia isi ulang air minum yang mengklaim jika air telah disterilisasi dan memakai teknologi penyaring terkini, air tersebut ternyata cukup rentan mendapatkan pencemaran dari kuman atau bakteri.
Memang, banyak penyedia depot isi ulang air minum yang berusaha sebaik mungkin menjaga kualitas dan standar kesehatan air minumnya.
Namun, banyak pula yang tidak bisa menjamin kebersihannya bukan.
Sebagai contoh, kita bisa melihat sikat pembersih galon yang juga digunakan untuk membersihkan galon lainnya.
Hal ini tentu saja justru akan membuat kuman dan bakteri dari galon sebelumnya akan tercampur bukan?
Lagipula, bukankah pembersihan galonnya juga hanya dengan air?
Hal ini tentu saja akan mempertanyakan kesterilan dari depot air minum tersebut.
2. Perhatikan Lokasi Depot dan Sumber Air
Lokasi depot air minum cenderung berada di pinggir jalan yang tentu akan beresiko terkena polusi, debu, dan berbagai bakteri serta kuman dengan mudah.
Hal ini tentu saja akan menambah pertanyaan lagi tentang kebersihan dari depot air minum tersebut.
Di samping itu, cobalah anda mencari dari mana sumber air minum tersebut, apakah berasal dari air kemasan bermerek atau justru berasal dari pabrik yang belum bisa dicek kebersihan dan kesterilannya.
Air minum isi ulang berisiko membawa berbagai macam bakteri dan kuman layaknya bakteri e-coli atau bahkan salmonela yang tentu bisa membawa masalah kesehatan bagi tubuh.
Jika anda menyayangi tubuh anda, ada baiknya anda mempertimbangkan lagi pemakaian air minum isi ulang dan sebaiknya membeli air minum kemasan yang meskipun berharga jauh lebih mahal namun sudah dijamin kebersihan dan keamanannya.
- Mukjizat Bagiku, Betharia Sonata Nangis Haru Rinoa Cabut Laporan Atas Leon Dozan,Ikhlas Memaafkan - 02/12/2023
- Tipu Muslihat Israel: Minta Warga Khan Younis Mengungsi ke Rafah,Sesampai Sana Mereka Dibombardir - 02/12/2023
- Usai Marah ke Agus Rahardjo, Jokowi Tanya ke Pratikno: Sprindik Itu Apa Toh? - 02/12/2023