Tanda-tanda Suami Mulai Genit, Bukan Hanya Mata Jelalatan Kata dr Aisah Dahlan

Motivator rumah tangga, dr Aisah Dahlan menjelaskan tanda-tanda suami mulai genit.

Bukan hanya mata suami jelalatan terhadap wanita lain, tetapi ada hal lainnya.

Tak bisa dipungkiri bahwa bila seorang suami kepergok sering melirik wanita lain atau bahasanya jelalatan membuat istri merasa sebal, bahkan cemburu.

dr Aisah Dahlan menjelaskan mata suami suka jelalatan melirik Wanita Lain.

Suami yang genit ketika melihat wanita cantik dan enak dipandang akan meliriknya.

Bahkan posisi kepalanya sampai memutar ke belakang demi melihat Wanita Lain.

Terutama jika seorang suami yang kerap genit ke Wanita Lain baik dari laku pandang, laku ucap, hingga laku pikir?

Misalnya mata suami yang suka jelalatan atau mata keranjang.

Selain itu, menurut dr Aisah Dahlan tanda-tanda suami mulai genit ketika mengalami pubertas kedua.

Suami mulai genit jika masuk pada usia ini, penampilannya seperti anak muda lagi.

Jika pada masa remaja, ada yang namanya pubertas sehingga terjadinya bentuk fisik dan suara.

Tetapi perlu diketahui juga bahwa ada namanya pubertas kedua yang dialami oleh orang yang melewati masa remaja.

Meskipun secara medis tidak ada penjelesan mengenai pubertas kedua, tetapi ini sudah dipahami banyak orang yang merasakannya.

Terutama itu banyak terjadi pada pria.

Maka para istri harus hati-hati jika suami masuk pubertas kedua.

Seorang pria biasanya akan mengalami masa pubertas kedua saat usianya 40 tahun ke atas.

Menyikapi kondisi itu, para istri sebaiknya waspada dan mengenali tingkah laku suami.

Mereka akan lebih menjaga penampilan seperti anak muda lagi dan itu menjadi fitrahnya.

Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh dr Aisah Dahlan.

Dia menyarankan para istri jangan lengah atas perubahan itu.

Penjelasan mengenai suami puber kedua ini dijelaskan dr Aisah Dahlan dalam video di kanal YouTube Pecinta Aisah Dahlan Cht yang diunggah 9 April 2021.

Menurut dr Aisah Dahlan, pria dewasa yang menginjak usia 40 tahun akan mengalami puber kembali.

Apalagi jika pria tersebut merasa memiliki karier dan uang yang mapan.

“Laki-laki itu umur 40 tahun di dunia kerja sedang bagus-bagusnya karier. Merasa bahwa segalanya saya bisa beli

dengan uang. Ada kadang-kadang pemikiran laki laki itu seperti itu,” kata dr Aisah Dahlan dilansir dari video singkat tersebut.

Menurut dr Aisah Dahlan hal ini disebakan oleh faktor hormon sehingga terjadi perubahan perilakunya pada usia 40 tahun.

“Ada juga dari faktor hormonal usia 40 tahun ke atas atau 50 tahun ke atas laki-laki ini hormon testosteronnya

berkurangnya. Jadi dia lebih kayak perempuan, daripada perempuan, makanya dia selalu ingin dipeluk sama

istrinya, ditemenin sama istrinya. Laki-laki jadi kayak perempuannya, jadi selalu berpenampilan lebih necis atau seperti anak muda dibanding waktu usia 20 sampai 30 tahun,” jelasnya.

Bahkan ia akan mudah berperilaku genit seperti kembali muda lagi.

dr Aisah Dahlan mengajak para istri untuk memahami dan mengerti perubahan pada suami dalam berpenampilan di usianya menginjak 40 tahun.

“Jadi itu masalah hormonal harus dimaklumi juga. Yang punya suami mulai 40 tahun ke atas bahwa dia mulai agak

lebih mentereng ketika berpenampilan,” jelasnya.

Namun dirinya juga berpesan baik kepada suami maupun istri yang sudah 40 tahun atau 50 tahun ke atas, untuk berusaha selalu bersama pasangan.

“Makanya kita berusaha bagaimana caranya untuk kita lebih sering sama suami, mendampingi dia lebih sering, dengerin nasehatnya.

Karena laki-laki kalau sudah usia 40 ke atas pengen banget ngasih nasehat,” sebut dr Aisah Dahlan.

Menurut dr Aisah Dahlan, memang istri di usia-usia tersebut lagi senang-senangnya aktif di luar rumah dan bersosialisasi.

“Jadinya satu ke pengen ditemenin terus (suami), yang satu pengen lagi mandiri-mandirinya (istri).

Nah, hal itu enggak ketemu dan akhirnya secara bawah sadar, ada fenomena pelakor yang begitu maraknya,” tuturnya.

“Makanya mulailah si pelakor-pelakor ini menggunakan cara-cara perempuan, suaranya yang manja-manja, suaranya yang yang merasa butuh-butuh dikasihani.

Akhirnya si laki-laki merasa istrinya ‘istri saya lagi nggak butuh saya, Istri saya sangat mandiri, istri saya yang

sedang bersosialisasi di luar, dia nggak butuh saya,’ akhirnya bisa kenal sama pelakor itu,” lanjutnya.

dr Aisah Dahlan mengatakan kondisi seperti ini terjadi karena pria dan wanita yang sedang berada dalam fase-fase hormonal dan juga fase lingkungan pada saat di usia tersebut.

“Jadi sekali lagi teman-teman juga harus hati-hati para istri untuk kembali melihat keinginan suami, nah pelakor -pelakor itu karena pengennya harta,” sebutnya.

Julia L. Bellamy

Leave a Comment

A note to our visitors

This website has updated its privacy policy in compliance with changes to European Union data protection law, for all members globally. We’ve also updated our Privacy Policy to give you more information about your rights and responsibilities with respect to your privacy and personal information. Please read this to review the updates about which cookies we use and what information we collect on our site. By continuing to use this site, you are agreeing to our updated privacy policy.