Sepatu pada kaki kiri pembawa baki pada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) terlepas usai mengibarkan bendera pada Upacara HUT RI ke-78 di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2023).
Lilly Wenda merupakan pembawa baki bendera Sang Saka Merah Putih pada Paskibraka tahun ini. Lilly dan seluruh anggota Paskibraka pun melaksanakan pengibaran bendera pada upacara yang dilaksanakan di Istana Merdeka pada hari ini.
Berdasarkan pantauan Bisnis, pada saat awal proses pengibaran bendera, Lilly dan seluruh anggota Paskibraka melaksanakan seluruh prosesi dengan rapi dan teratur dalam formasi baris berbaris.
Saat membentangkan Sang Saka Merah Putih, Paskibaraka pun mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari para peserta upacara.
Tepuk tangan yang meriah juga menyambut para anggota pasukan pengibar Merah Putih usai Inspektur Upacara, Presiden Joko Widodo, turut memberikan tepuk tangan dengan turut tersenyum.
Namun, ketika Paskibraka berjalan balik ke lokasi ke halaman Istana Negara, sepatu sebelah kiri pembawa baki Lillu Wenda tampak hilang. Sepatu yang awalnya terlihat dikenakan Lilly pada saat memulai prosesi pengibaran bendera, tidak tampak lagi menutupi kaus kaki putihnya saat berjalan balik dari lapangan utama.
Meski demikian, Lilly dan rekan-rekannya tetap melakukan formasi baris berbaris sampai selesai dengan teratur. Wajah Lilly pun tampak bergeming kendati sepatu sebelah kirinya terlepas.
Untuk diketahui, pembawa baki pada Paskibraka tahun ini yaiti Lilly Indriani Suparman Wenda merupakan siswi SMA 1 Wamena. Lilly merupakan siswi yang dikirim dari Provinsi Papua Pegunungan untuk melaksanakan pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih di Istana Negara.
Adapun Lilly merupakan satu dari siswa SMA yang lolos seleksi Paskibra di Istana Negara tahun ini dengan nama Tim Indonesia Maju.
Sementara itu, tiga orang lainnya dari Kelompok 8 yang bertugas untuk mengibarkan bendera ialah Bintang Wirasatya RA sebagai Komandan Kelompok 8 yang mewakili Provinsi Sumatera Selatan, Nathaniel Shawn Edgar Sondakh sebagai pembentang bendera yang mewakili Provinsi Sulawesi Utara, dan Alfin Alfarisi sebagai pengerek bendera yang mewakili Provinsi Sumatera Barat.
Sementara itu, Kolonel Arm Joko Setiyo Kurniawan didapuk menjadi Komandan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Saat ini, ia menjabat sebagai Danmen Armed 2/PY/2 Kostrad.
Bertindak sebagai Komandan Kompi Paskibraka ialah Kapten Mar Ganteng Prakoso. Saat ini, dia bertugas sebagai Danki A Yonif 7 Mar Brigif 4 Mar BS Kormar.
Adapun bertindak sebagai Perwira Upacara ialah Brigjen TNI Arkamelvi Karmani. Pria kelahiran 10 Februari 1967 tersebut, saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Komando Garnisun Tetap I/Jakarta. Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1989.
Paskibraka 2023 yang anggotanya berasal dari perwakilan masing-masing provinsi di Indonesia sebelumnya telah dikukuhkan oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa, 15 Agustus 2023, di Istana Negara, Jakarta. Sebanyak 76 pemuda telah mengucapkan Ikrar Putra Indonesia dan siap untuk menjalankan tugasnya pagi ini.
Ekspresi Jokowi Melihat Sepatu Pembawa Baki Copot saat Upacara Kemerdekaan di Istana Negara
Beginilah ekspresi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melihat sepatu pembawa baki Bendera Pusaka copot saat Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 tahun di Istana Negara, Kamis (17/8/2023).
Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-78 di Istana Negara diwarnai insiden.
Pembawa baki bendera pusaka, Lilly Indiani Suparman Wenda mengalami copot sepatu sebelah kiri saat bertugas dalam Upacara Kemerdekaan.
Insiden tersebut terjadi usai pengibaran bendera dilakukan dan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) sedang merapikan barisan.
Saat itulah sepatu kiri yang dikenakan Lilly Indiani terlepas.
Pelajar asal Provinsi Papua Pegunungan ini tetap professional dan tak terpengaruh soal insiden itu.
Ia tetap menjalankan tugasnya dengan raut wajah tersenyum meski tanpa sepatu hitam kirinya.
Saat kamera menyorot ke arah wajah Jokowi, presiden terlihat tenang dan seakan ingin memberikan semangat kepada Lilly Indiani.
Namun hal itu tak bisa dilakukannya karena acara skaral upacara pengibaran Bendera Pusaka belum selesai dilakukan.
Tim Paskibraka kemudian menghadap ke Presiden Joko Widodo yang bertindak sebagai inspektur upacara.
Lalu komandan Paskibraka melaporkan kepada Jokowi bahwa upacara kenaikan bendera telah selesai dilakukan.
Selanjutnya, komandan Paskibraka meminta pasukan untuk berjalan menuju ke samping Istana Negara.
Saat itu lah presiden memberikan apresiasi berupa tepuk tangan kepada anggota Paskibraka karena telah berhasil mengibarkan Bendera Pusaka.
Tepuk tangan apresiasi juga diberikan oleh sejumlah tamu undangan di Istana Negara kepada tim Paskibraka.
Diketahui, Lilly Indiani ini terpilih sebagai pembawa baki bendera pusaka saat upacara proklamasi 17 Agustus 2023.
Atas prestasi yang ditorehkan Lilly Indiani itu, sosoknya menjadi kebanggan tersendiri bagi masyarakat Papua.
Apalagi Lilly Indiani merupakan paskibaraka pertama dari Papua Pegunungan pasca dilakukan pemekaran.
Lilly Indiani mengaku bangga bisa membawa nama provinsinya di tingkat nasional.
Diakui Lilly dirinya juga bisa bersyukur karena bisa melihat dan bertemu langsung dengan Presiden Jokowi.
Lilly Indiani merupakan pelajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) di provinsi Papua Pegunungan sebelum memutuskan untuk mengikuti seleksi Paskibraka Nasional 2023.
Kepiawaiannya melewati seleksi membawanya meraih posisi yang tak ternilai, menjadi pelajar pertama yang mewakili Provinsi Papua Pegunungan di ajang Paskibraka.
Pada tanggal 17 Juli 2023, Lilly bersama dengan rekannya, Mahardhika Benhill Wapa, diberangkatkan ke Jakarta.
Di ibu kota negara, mereka menjalani serangkaian pelatihan yang intens di daerah Cibubur.
Selama hampir sebulan, hingga 15 Agustus 2023, Lilly mempersiapkan diri secara matang untuk tugas besar yang menanti.
Sementara itu paskibaraka ini terpilih berdasarkan seleksi ketat yang dilaksanakan di masing-masing daerah.
Sebelum bertugas di Istana Negara, mereka telah menjalani Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di tingkat nasional.
Diketahui jika dalam upacara peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-78 kali ini mengajak 76 anggota Paskibraka Nasional 2023.
Para 76 anggota paskibraka Nasional 2023 tersebut diketahui berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.
Sejarah Paskibraka
Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, oleh sang pendiri Husein Mutahar, pada saat ibu kota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.
Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang pertama, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta.
Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa yang bertugas.
Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebetulan sedang berada di Yogyakarta, salah satunya Siti Dewi Sutan Assin.
Lima orang tersebut melambangkan Pancasila.
Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.
Ketika Ibu kota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka.
Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966.
Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.
Pada tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil Presiden Soeharto untuk menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka.
Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, dia kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:
Pasukan 17 / pengiring (pemandu).
Pasukan 8 / pembawa bendera (inti).
Pasukan 45 / pengawal.
Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45).
Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka.
Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan.
Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, KKO, dan Brimob) juga tidak mudah.
Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta.
Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh eks-anggota pasukan tahun 1967.
Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/ Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia.
Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan.
Mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja putra dan putri.
Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih Pasukan Pengerek Bendera Pusaka.
Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan Paskibraka.
PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA.
Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka.
- Inilah Sosok Misterius di Balik Gerakan G30S PKI, Tak Pernah Diadili Secara Terbuka - September 25, 2023
- Dirating Selebgram Codeblu 3/10,Warung Nyak Kopsah Dikuliti Habis,13 Poin tak Ada Standar Disorot - September 24, 2023
- Sosok ZZ,Pengelola Panti Asuhan yang Ekspolitasi Anak Yatim di Live TikTok,Sebulan Raup Rp50 Juta - September 24, 2023