loading…
Hal yang baik dari Firaun dan bermaslahat bagi rakyatnya boleh jadi adalah kesuksesan dia membangun Mesir. Foto/Ilustrasi: Ist
Hal yang baik dari Fir’aun dan bermaslahat bagi rakyatnya boleh jadi adalah kesuksesan dia membangun Mesir . Ia tercatat sukses memimpin Mesir. Pembangunan infrastruktur maju pesat. Selama dinasti Firaun, Mesir mengalami puncak kejayaannya.
Firaun adalah gelar raja Mesir. Kerajaan Mesir sendiri diperintah selama sekitar 3000 tahun oleh puluhan dinasti. Satu dinasti terdiri atas sejumlah Firaun.
Firaun, yang oleh kegagahannya dan keberhasilannya dalam menjayakan negeri Mesir semasa Nabi Musa dilahirkan, telah berani menganggap dirinya paling berkuasa. Rakyat, yang pada mulanya terbius oleh kekaguman akan pemimpin hebat ini menerima saja segala tuntutan Fir’aun.
Akhirnya, Fir’aun menobatkan dirinya menjadi tuhan, atau maharaja, pembuat dan penentu hukum. Semua keinginan dan titahnya menjadi undang-undang kerajaan Mesir.
Rakyat akhirnya ditindas oleh Fir’aun, yang sudah mulai menganggap dirinya tidak pernah bersalah.
Syaikh ‘Umar Sulaiman al-Asyqor dalam bukunya berjudul “Kisah-Kisah Shahih Dalam Al-Qur’an dan Sunnah” menjelaskan ketika Musa, sesudah menerima wahyu, menyatakan kepada Fir’aun, bahwa tuhan satu-satunya yang benar dan paling berkuasa ialah Allah Pencipta seluruh alam, maka Fir’aun dengan bangganya menjawab: “Aku tidak menyangka, bahwa kalian masih punya tuhan selain diriku.” ( QS 28 :38).
Mulutnya Menganga
Kini telah ditemukan mumi Firaun dalam kondisi mulutnya menganga. Tentang Fir’aun yang mana yang ditemukan itu, Ali Akbar dalam buku berjudul “Arkeologi Al-Qur’an” (2020) menguraikan, para peneliti sejauh ini telah mengerucutkan kesimpulan pada dua nama, yakni Firaun Ramses II dan anaknya, Firaun Merneptah.
Menurutnya, yang pertama memerintah hingga tahun 1212 SM. Mumi atau jasadnya telah diteliti banyak ahli, termasuk Dr Maurice Bucaille, seorang ahli bedah asal Prancis, pada 1975-1976.
Firaun manapun yang dimaksud, menurut Ali, pada intinya Nabi Musa as diperkirakan hidup sekitar tahun 1212 SM. Ia sendiri berkeyakinan, Firaun yang memelihara dan membesarkan Nabi Musa diistananya ialah Ramses II.
Muhammad Imaduddin Abdulrahim (1931-2008) dalam buku “Kuliah Tauhid” yang diterbitkan oleh Pustaka-Perpustakaan Salman ITB (1980) memaparkan pada hakikatnya Firaun bukan tidak percaya akan adanya Allah Maha Pencipta langit dan bumi. Ia hanya terjangkit penyakit yang sengaja ditularkan oleh iblis, yaitu sombong atau bangga akan keturunan.
Fir’aun sebenarnya percaya akan adanya Allah Maha Pencipta, tapi di samping itu ia ingin mempertahankan statusnya sebagai satu-satunya pembuat dan penentu undang-undang (ilah) bagi negeri dan rakyat Mesir.
Oleh karena itu, konsep Tauhid yang ditawarkan Musa demi menegakkan kembali hak asasi manusia bagi kaum Yahudi ini telah dicemoohkan Fir’aun dan ditolaknya mentah-mentah.
(mhy)
- Dirating Selebgram Codeblu 3/10,Warung Nyak Kopsah Dikuliti Habis,13 Poin tak Ada Standar Disorot - September 24, 2023
- Sosok ZZ,Pengelola Panti Asuhan yang Ekspolitasi Anak Yatim di Live TikTok,Sebulan Raup Rp50 Juta - September 24, 2023
- Heboh Mantan Suami Laudya Cynthia Bella Cerai Lagi, Noor Nabila Bongkar Alasannya Cerai dengan Engku Emran - September 23, 2023