MUI Sebut Ponpes Al-Zaytun Eksklusif, Tak Bisa Diintervensi

Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat viral karena jemaah wanita dan pria berada di satu saf saat salat Id. MUI Indramayu menyebut ponpes tersebut eksklusif dan tidak bisa diintervensi.
“Memang Al-Zaytun itu kan pesantren di Indramayu, eksklusif kita tidak bisa intervensi apa-apa dan kalaupun kita tidak suka juga susah,” ujar Ketua MUI Indramayu, KH Satori dilansir detikJabar, Senin (24/4/2023).

Dia menyebut intervensi dari pemerintah juga terkadang tidak ditanggapi ponpes tersebut.

“Levelnya nasional pun kadang tidak ditanggapin gitu,” tuturnya.

Menurut dia warga Indramayu tidak pernah bangga dengan keberadaan Ponpes Al-Zaytun. MUI Indramayu juga dinilainya tidak bisa melakukan banyak hal.

“Jadi terkait dengan itu, ya kami tidak bisa mengintervensi sebab walaupun berada di Indramayu, masyarakat Indramayu tidak pernah bangga adanya Al-Zaytun di Indramayu gitu. Sebab lagi-lagi ya eksklusif segala sesuatunya tidak mau dicampuri dan tidak ada seseorang pun yang bisa mempengaruhi,” jelasnya.

Dijelaskan Satori, MUI pernah mendatangi Ponpes Al Zaytun, namun, dalam kunjungan itu, pihaknya tidak mendapat penjelasan yang pasti mulai dari tentang sumber dana hingga faham atau aliran yang diajarkan pondok pesantren itu.

“Saya dulu justru itu dulu waktu baru berdiri santrinya baru belasan ribu, saya masuk ke situ, ternyata Al-Zaytun itu susah, tidak transparan, sumber dana dari mana? Dari umat Islam. Ini alirannya apa? Kita ya pokoknya pakai aliran Islam. Nggak ada aliran Ahlusunah Waljamaah, pahamnya siapa siapa nggak ada,” jelas Satori.

“Karena itu kami tidak pahami tentang Al-Zaytun. Dan kami lebih baik diam daripada ada semacam konflik horizontal antara sesama umat islam,” tutur dia.

Sebelumnya, video salah Id atau Idul Fitri di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu viral di media sosial. Penyebabnya, jemaah pria dan wanita berada di satu saf yang sama.

Dilansir detikJabar Senin (24/4/2023) terlihat saf salat dibuat berjarak serta ada jamaah perempuan berada paling depan. Selain itu ada juga jemaah wanita duduk di saf pertama untuk mendengarkan khutbah.

MUI soal Saf Salat Id Ponpes Al-Zaytun Bercampur: Perempuan di Belakang

Salat Id atau Idul Fitri di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu viral karena jemaah perempuan dan pria bercampur di saf pertama. MUI Jabar menyebut dalam aturan disebutkan saf perempuan berada di belakang saf laki-laki.
Sekretaris MUI Jabar, Rafani Akhyar menyebut salat seperti itu disebut tidak sesuai dengan hukum Islam.

“Ya itu tidak sesuai dengan tuntunan salat,” ujar Rafani dilansir detikJabar, Senin (24/4/2023).

Menurutnya aturan tentang salat berjamaah sudah jelas. Di mana perempuan berada di saf belakang dan laki-laki di depannya.

“Dalam tuntunan itu, salat itu dalam tuntunan yang sahih itu perempuan di belakang,” tuturnya.

Video salat Id di ponpes itu pun viral di media sosial. Dilansir detikJabar Senin (24/4/2023) terlihat saf salat dibuat berjarak serta ada jamaah perempuan berada paling depan. Selain itu ada juga jemaah wanita duduk di saf pertama untuk mendengarkan khutbah.

Dokumentasi salat Id jemaah wanita dan perempuan itu diperkuat dengan video yang diunggah di akun YouTube Al-Zaytun Official dengan judul (AL-ZAYTUN) KHUTBAH IED AL FITHRI 1444 H. Video tersebut menampilkan perempuan itu masih terlihat duduk di barisan depan bersama jamaah laki-laki lainnya saat khutbah oleh pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang berlangsung. Video berdurasi satu jam lebih itu diunggah pada Sabtu (22/4/2023).

Hingga saat ini upaya detikJabar konfirmasi ke Sekretariat Ponpes Al Zaytun melalui pesan WhatsApp terkait kasus tersebut belum mendapat jawaban.

MUI: Salat Id Jemaah Pria-Wanita Satu Saf Tak Sesuai Tuntunan

MUI Provinsi Jawa Barat mengkritik salat Id di Ponpes Al-Zaytun karena jemaah wanita dan pria berada satu saf. Cara salat seperti itu disebut tidak sesuai dengan hukum Islam.
“Ya itu tidak sesuai dengan tuntunan salat,” ujar Sekretaris MUI Jabar Rafani Akhyar dilansir detikJabar, Senin (24/4/2023).

Menurutnya aturan tentang salat berjamaah sudah jelas. Di mana perempuan berada di saf belakang dan laki-laki di depannya.

“Dalam tuntunan itu, salat itu dalam tuntunan yang sahih itu perempuan di belakang,” tuturnya.

Hingga saat ini upaya detikJabar konfirmasi ke Sekretariat Ponpes Al Zaytun melalui pesan WhatsApp terkait kasus tersebut belum mendapat jawaban.

Sebelumnya, video salah Id atau Idul Fitri di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu viral di media sosial. Penyebabnya, jemaah pria dan wanita berada di satu saf yang sama.

Dilansir detikJabar Senin (24/4/2023) terlihat saf salat dibuat berjarak serta ada jamaah perempuan berada paling depan. Selain itu ada juga jemaah wanita duduk di saf pertama untuk mendengarkan khutbah.

Dokumentasi salat Id jemaah wanita dan perempuan itu diperkuat dengan video yang diunggah di akun YouTube Al-Zaytun Official dengan judul (AL-ZAYTUN) KHUTBAH IED AL FITHRI 1444 H. Video tersebut menampilkan perempuan itu masih terlihat duduk di barisan depan bersama jamaah laki-laki lainnya saat khutbah oleh pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang berlangsung. Video berdurasi satu jam lebih itu diunggah pada Sabtu (22/4/2023).

Profil Ponpes Al-Zaytun yang Jemaah Pria-Wanita Satu Saf saat Salat Id

Salat Idul Fitri di Ponpes Al-Zaytun bikin heboh. Pasalnya salat Id di ponpes itu tak biasa, jemaah wanita satu saf dengan pria.

Ponpes ini berada di Desa Mekarjaya, Kecamatan Ganta, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Ketua MUI Indramayu KH Satori menyebut ponpes itu dikenal eksklusif dan tak bisa diintervensi.

“Memang Al-Zaytun itu kan pesantren di Indramayu, eksklusif kita tidak bisa intervensi apa-apa dan kalaupun kita tidak suka juga susah,” ujar Ketua MUI Indramayu, KH Satori dilansir detikJabar, Senin (24/4/2023).

Dia menyebut intevensi dari pemerintah juga terkadang tidak ditanggapi ponpes tersebut.

“Levelnya nasional pun kadang tidak ditanggapin gitu,” tuturnya.

Tentang Ponpes Al-Zaytun
Dilansir dari laman resmi al-zaytun.sch.id, pesantren ini diresmikan oleh Presiden B.J Habibie pada 27 Agustus 1999. Adapun pendirian Al-Zaytun sendiri dimulai pada 13 Agustus 1996, sementara untuk pembelajaran awal dilaksanakan pada 1 Juli 1999.

Ponpes Al Zaytun diketahui berdiri pada 1 Juni 1993 dan didirikann Yayasan Pesantren Indonesia (YPI). Al-Zaytun menyatakan merupakan milik dari umat Islam bangsa Indonesia dan umat bangsa lain di dunia.

Pesantren ini juga menggunakan bahasa internasional dalam aktivitas pembelajaran. Bahasa internasional seperti Inggris dan Arab diajarkan dengan dukungan laboratorium-laboratorium bahasa dan sistem pengajaran bahasa.

Selain itu program pendidikan yang dijalankan di Al-Zaytun juga mengacu pada standar kualifikasi internasional. Program ICDL (International Computer Driving Licence) dan ICCS (International Certificate in Computer Studies) dilaksanakan dengan jaminan standar internasional

Visi misi ponpes Al-Zaytun yakni perbaikan kualitas pendidikan umat dengan moto Al-Zaytun Pusat Pendidikan Pengembangan Budaya Toleransi dan Perdamaian Menuju Masyarakat Sehat, Cerdas, dan Manusiawi.

Al-Zaytun juga memiliki ciri khas yakni sistem pendidikan terpadu dimana proses pendidikan dilakukan dengan berpedoman pada sistem terpadu yang mampu mengarahkan peserta didik mengikuti suatu skema pendidikan yang disebut dengan sistem pendidikan satu jalur mulai dari tingkat paling dasar (SD) sampai dengan tingkat tertinggi dalam dunia akademik (doktoral).

Al-Zaytun dibangun di atas lahan seluas 1.200 hektare dimana 200 hektare diantaranya untuk sarana kompleks pendidikan seperti gedung pembelajaran, gedung asrama siswa putra maupun putri, masjid hingga sarana olahraga.

Julia L. Bellamy

Leave a Comment

A note to our visitors

This website has updated its privacy policy in compliance with changes to European Union data protection law, for all members globally. We’ve also updated our Privacy Policy to give you more information about your rights and responsibilities with respect to your privacy and personal information. Please read this to review the updates about which cookies we use and what information we collect on our site. By continuing to use this site, you are agreeing to our updated privacy policy.