Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan Israel melanggar semua batasan dengan menargetkan Rumah Sakit Arab al-Ahli di Gaza. Dia menyebut serangan yang menewaskan sedikitnya 500 orang itu sebagai ‘pembantaian perang yang mengerikan’ yang tidak dapat ditoleransi.
Abbas mengatakan pada Rabu (18/10) pagi bahwa pembicaraan apa pun selain menghentikan perang tidak dapat diterima.
“Israel telah melewati semua batasan, kami tidak akan meninggalkan atau membiarkan siapa pun mengusir kami dari sana,” kata Abbas dikutip dari Aljazeera.
Otoritas kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan serangan udara Israel menyebabkan ledakan pada Selasa (17/10) malam di RS tersebut.
Sementara militer Israel mengaitkannya insiden tersebut dengan kegagalan peluncuran roket oleh kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina. Kelompok tersebut membantah tudingan itu.
Abbas berada di Yordania untuk pertemuan empat pihak dengan Presiden AS Joe Biden, Raja Yordania Abdullah II, dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, namun mengundurkan diri setelah serangan terhadap rumah sakit tersebut.
Belakangan, Yordania mengumumkan pembatalan pertemuan puncak dengan para pemimpin AS dan Mesir. Biden hanya mengunjungi Israel saja, dengan membawa dukungan terhadap mereka. Bahkan Biden mengeklaim serangan ke RS Gaza bukan dilakukan oleh Israel.
Indonesia Mengecam
Pemerintah mengecam serangan di RS Al-Ahli dan menilainya telah melanggar hukum humaniter internasional.
“Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap RS Al-Ahli Arab di Gaza yang menewaskan ratusan orang warga sipil,” bunyi postingan Kementerian Luar Negeri RI di platform X, pada Rabu (18/10).
“Serangan tersebut jelas melanggar hukum humaniter internasional. Indonesia mendesak agar koridor aman bagi akses kemanusiaan segera dibuka,” imbuhnya.
Kementerian Luar Negeri RI juga mendesak komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, untuk segera mengambil langkah nyata menghentikan serangan dan kekerasan di Jalur Gaza.
Selain Indonesia, serangan Israel di RS Al-Ahli Arab juga menuai kecaman dari beberapa negara lain, khususnya dari negara Arab.
Saling Tuding Pelaku Serangan Rumah Sakit di Gaza
Sejumlah pihak saling menuding menjadi pelaku serangan rumah sakit di Gaza yang dilaporkan menewaskan sampai 500 orang.
Kelompok Jihad Islam Palestina pada Rabu (18/10/2023), menggambarkan tuduhan Militer Israel bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan terhadap rumah sakit di Gaza sebagai “kebohongan”.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengeklaim Israel berada di balik serangan terhadap RS Al-Ahil al-Arabi di Gaza tengah. Namun, Militer Israel menyebut roket ditembakkan oleh kelompok Jihad Islam Palestina.
“Musuh berusaha keras untuk menghindari tanggung jawabnya atas pembantaian brutal yang dilakukannya dengan mengebom Rumah Sakit Nasional Arab Baptis di Gaza melalui fabrikasi kebohongan yang biasa dilakukannya, dan dengan menyalahkan gerakan Jihad Islam di Palestina,” kata Kelompok Jihad Islam dalam sebuah pernyataan.
“Oleh karena itu, kami menegaskan bahwa tuduhan yang dilontarkan oleh musuh adalah keliru dan tidak berdasar,” tambahnya, dikutip dari AFP.
Menurut pernyataan tersebut, rumah sakit Al-Ahli telah diperintahkan untuk dievakuasi oleh Israel di bawah ancaman pengeboman.
Kelompok Jihad Islam lalu menyebut bom yang dijatuhkan oleh pesawat tentara Israellah yang menyebabkan tragedi tersebut.
Dikatakan bahwa rumah sakit tersebut telah menerima pemberitahuan publik yang disebarluaskan secara global tentang evakuasi di bawah ancaman pengeboman.
Terpisah, Militer Israel, mengatakan bahwa rumah sakit tersebut terkena roket yang ditembakkan oleh militan Jihad Islam Palestina.
Juru bicara Militer Israel Daniel Hagari mengatakan dalam sebuah konferensi pers, bahwa pada saat serangan terjadi, tentara Israel tidak sedang melakukan operasi udara di dekat rumah sakit dan roket yang menghantam bangunan tersebut tidak sesuai dengan roket milik mereka.
Dia menambahkan bahwa Militer Israel juga akan menunjukkan adanya percakapan dalam bahasa Arab yang mengindikasikan bahwa serangan itu dilakukan oleh Jihad Islam.
Usai Biden Datang, Israel Izinkan Bantuan Masuk Gaza dari Mesir
Israel pada Rabu (18/10/2023) akan mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza melalui negara tetangganya, Mesir.
Pengumuman ini disampaikan ketika Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengakhiri kunjungannya ke Israel. Ia mengumumkan bantuan 100 juta dollar AS (Rp 1,57 triliun) kepada warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
Pembatasan bantuan untuk Gaza dan serangan yang terus-menerus dilakukan Israel menjadi pokok pembicaraan kunjungan Biden selama berjam-jam ke Israel, negara sekutu AS.
Para sekutu Israel juga khawatir dengan kondisi Gaza yang dihuni 2,4 juta orang tersebut.
“Mengingat permintaan Presiden Biden, Israel tidak akan menghalangi pasokan bantuan kemanusiaan melalui Mesir,” kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dikutip dari kantor berita AFP.
Pernyataan setelah rapat kabinet itu juga menyatakan, bantuan kepada warga sipil di Gaza selatan akan diizinkan selama tidak sampai ke Hamas yang menguasai wilayah tersebut.
Sejauh ini belum ada jadwal pengiriman yang diberikan, tetapi pengumuman itu disambut baik oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Banyak nyawa bergantung pada hal ini,” tulis Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di X, media sosial yang sebelumnya bernama Twitter.
Warga Gaza menghadapi kekurangan pasokan yang parah karena wilayahnya ditutup setelah Hamas menyerang permukiman dan pos-pos tentara Israel pada Sabtu (7/10/2023).
Serangan-serangan tersebut dan perang yang kemudian terjadi merenggut sekitar 1.400 nyawa di Israel dan 3.478 korban tewas di Gaza.
Hamas juga menculik puluhan orang. Israel sebelumnya memperingatkan, mereka tidak akan mengizinkan bantuan masuk ke Gaza sampai para sandera dibebaskan.
- Mukjizat Bagiku, Betharia Sonata Nangis Haru Rinoa Cabut Laporan Atas Leon Dozan,Ikhlas Memaafkan - 02/12/2023
- Tipu Muslihat Israel: Minta Warga Khan Younis Mengungsi ke Rafah,Sesampai Sana Mereka Dibombardir - 02/12/2023
- Usai Marah ke Agus Rahardjo, Jokowi Tanya ke Pratikno: Sprindik Itu Apa Toh? - 02/12/2023