Imbas sebut pelaku perundungan memiliki banyak prestasi, Kepala Sekolah SMPN 2 Cimanggu, Wurihandayani kini dikecam warganet.
Tak hanya itu saja, bahkan Dinas Pendidikan Cilacap diminta untuk memberi peringatan hingga memecat Kepsek tersebut.
Hal itu diungkapkan warganet dalam komentar di salah satu postingan instagram @pdkcilacap.
Adapun postingan tersebut berupa poster yang berjudul ‘Ciptakan Sekolah Kita Menjadi Sekolah Ramah Anak’
“Sekolah ramah membangun paradigm baru dalam mendidik dan mengajar peserta didik untuk menciptakan generasi baru tanpa kekerasan, menumbuhkan kepedulian orang dewasa serta memenuhi hak dan melindungi anak dari hal-hal yang tidak diinginkan,” tulis captin dalam postingan tersebut seperti yang dikutip TribunBengkulu.com, Rabu (4/10/2023)
Postingan tersebut lantas ramai diserbu oleh warganet yang menyoroti pernyataan Kepsek SMPN 2 Cimanggu.
“Kepada yth bapak ibuk dinas pendidikan Cilacap tolong dengan rasa hormat beri surat peringatan terhadap kepsek SMP 2 CIMANGGU,” tulis salah satu warganet dengan akun @ta**k88.
“USUT TUNTAS KEPALA SEKOLAH YANG MASIH MEMBELA SISWA YANG MELAKUKAN PERUNDINGAN ATAU BULLY SAMPE MELAKUKAN KEKERASAN ATAU PEMUKULAN,” Timpal warganet lainya dengan akun @nooov**aaa.
“Kesini gara-gara liat kepsek belain pembully. Kok bisa kyk gtu kepseknya? Semoga anak-anak gak dapt kepsek yang kayak gitu,” tulis warganet lainya dengan akun @ryr**ivre.
Meski Wuri Handayani kini menjadi sorotan usai disebut membela siswa pelaku perundungan hingga saat ini Kepala Sekolah SMPN 2 Cimanggu tersebut belum memberikan klarifikasi.
Pernyataan Kontroversial Kepesek SMPN 2 Cimanggu
Berikut pernyataan yang membuat Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 2 Cimanggu, kabupaten Cilacap, Wuri Handayani dihujat warganet.
Ternyata hal tersebut berawal dari dirinya yang sebut pelaku perundungan alias MK siswa yang berprestasi.
Sebelumnya, Kepsek SMPN Cilacap bernama Wuri Handayani memberikan pengakuan sederet prestasi yang pernah diraih MK.
“Dia anak yang punya bakat. Kebetulan dia itu pernah mengikuti lompa pencak silat tingkat kabupaten dan meraih juara 2, jadi prestasi ada,” ujar Wuri seperti dilansir KompasTV pada Kamis (28/9/2023).
“Di awal tahun ajaran dia juga mengikuti lomba tilawah, itu juga di tingkat kecamatan, dan dia bisa mendapatkan juara, prestasi lagi,” lanjutnya.
Usai video tersebut beredar luas, banyak warganet menyayangkan opini nya itu lantaran terkesan mendukung pelaku di tengah kasus sedang berjalan.
Adapun salah satu akun Twitter @Pai_C1 yang ikut menanggapi opini Wuri Handyani.
“Kenapa nggak sebut siswa tersebut nakal, sering pindah sekolah dan mencuri ikan di tambak?” tulis akun dalam postingannya dikutip TribunBengkulu.com, Senin (02/10/2023).
“Ini bukan masalah prestasi tapi masalah kriminal. Pernyataannya seperti lawyer buat ringankan tuntutan,” tulisnya lagi
Kendati demikian tak sedikit warganet memberikan reaksi yang sama dan mengecam keras tindakan Kepsek tersebut.
“Ibu ini betul-betul ya sampai segitunya membela pelaku bullying. Pantas saja bisa segitunya dia menganiaya korban, wong sudah salah aja masih dibela sama sekolah karena dianggap berprestasi. Semoga menjadi perhatian @Kemdikbud_RI,” tulis netizen
“Ini korelasinya apa bu?? Intinya kejahatan itu tdk ada hubungannya dgn Prestasi, klw salah tetap saja salah,” sambung netizen
“Anda tidak pantas bicara seperti itu karna seakan membela pelaku perundungan, apalagi anda punya kedudukan sebagai kepsek. Sepertinya anda perlu mengoreksi diri sendiri,” tulis netizen lainnya
Aksi Perundungan Viral di Media Sosial
Belum lama ini terjadi aksi perundungan atau bully yang diduga dilakukan oleh sekelompok pelajar di Cilacap viral di media sosial.
Aksi perundungan tersebut dibagikan ulang oleh akun Instagram @infobdgbaratcimahi pada Rabu, 27 September 2023 pagi tadi.
“STOP BULLYING! Kembali viral di media sosial aksi perundungan atau bully yang diduga terjadi oleh sekelompok pelajar di Jawa Barat. Mirisnya mereka dengan bangganya memvideokan tindakan tersebut seakan-akan merasa bangga,” tulis akun tersebut, yang dikutip TribunBengkulu.com, Rabu (27/09/2023).
Tampak pada tayangan video tersebut, sekelompok pelajar tengah berkumpul sembari mengobrol di perkebunan karet.
Namun tak lama setelah itu seorang pelajar menarik baju korban dan melakukan tindak perundungan.
Usai ditarik bajunya, korban pun langsung dihajar, ditonjok hingga ditendang beberapa kali oleh sekelompok pelajar.
Tak sampai disitu korban juga sempat ditarik paksa oleh pelaku.
Saat pelaku sedang mengahajar korban, tampak salah satu pelajar ingin menolong korban namun tak diperbolehkan.
Bahkan pelaku sempat mengancam dan mengacungkan jarinya agar tak ikut campur.
Hingga aksi perundungan ini beredar belum diketahui pasti lokasi kejadian.
“Sampai berita ini diturunkan belum diketahui kapan dan dimana, namun ini tugas kita semua khusus nya para orangtua agar bisa memperingatkan anaknya untuk lebih peduli terhadap temannya,” sambung akun tersebut.
Sontak saja kejadian perundungan ini langsung menyita perhatian publik.
Tak sedikit warganet yang menyayangkan aksi perundungan yang dilakukan oleh sekelompok pelajar tersebut.
“Saya jadi orang tua merasa miris melihat ini, di harapkan ditangani anak2 seperti ini dan kayanya skrg penjara buat anak sekolah harus berlaku agar tidak ada korban lagi ” tulis netizen.
“Ya Allah sakit banget lihatnya,semoga Allah SWT melindungi anak2 kita dimanapun berada,” sambung netizen lainya.
“Saya seorang ibu, kalo anak saya digituin (naudzubillah) saya bakal samperin orang tuanya , dan diajak kekantor polisi bareng bareng. Gak ada kata perdamaianatau ganti rugi. Ganti ruginya dipenjara, karena ini yg bikin orang tua takut, dari kecil disayang2, diurus, disekolahkan, eh sama orang lain diperlakukan kayak gini,” tulis netizen lainnya lagi.
- Mukjizat Bagiku, Betharia Sonata Nangis Haru Rinoa Cabut Laporan Atas Leon Dozan,Ikhlas Memaafkan - 02/12/2023
- Tipu Muslihat Israel: Minta Warga Khan Younis Mengungsi ke Rafah,Sesampai Sana Mereka Dibombardir - 02/12/2023
- Usai Marah ke Agus Rahardjo, Jokowi Tanya ke Pratikno: Sprindik Itu Apa Toh? - 02/12/2023