Krim kecantikan wajah yang diduga mengandung merkuri kembali memakan korban. Kali ini diceritakan wanita asal Kalimantan Timur yang wajahnya gosong usai memakai krim kecantikan dalam jangka lama.
Tya melalui akun media sosialnya bercerita, ia awalnya membeli skincare tersebut di e-commerce, Bunda. Pada awal pemakaian, wajahnya terlihat glowing, mulus seketika bak porselen tanpa pori-pori.
Melihat hasil yang memuaskan, membuat Tya kembali memesan ketika krim wajah itu habis. Namun, efek jangka panjang yang muncul membuat perempuan berusia 30 tahun tersebut sangat menyesal.
Bagaimana tidak, karena krim wajah andalannya justru membuat wajah jadi menghitam. Ya, Bunda, wajah Tya pun terlihat seperti gosong karena flek hitam tumbuh rata di wajahnya.
“Asal pakai, ya waktu itu mukanya memang putih. Tapi di tahun kedua sudah mulai keluar flek hitam. Sampai muncul hitamnya itu sekitar satu tahun setelah mulai perlahan berhenti,” jelas Tya dikutip dari detikcom Minggu (16/7/2023).
Lebih lanjut, Tya mengatakan bahwa paparan krim yang diduga mengandung merkuri semakin parah karena pekerjaannya yang banyak menghabiskan waktu di luar ruangan. Parahnya lagi, saat mengenakan krim wajah ia tidak mengenakan sunscreen, Bunda.
Wajah mengalami Okronosis
Melihat perubahan drastis pada wajahnya, membuat Tya kemudian mencari tahu apa yang terjadi padanya. Ternyata menurutnya, kondisi wajahnya yang menghitam adalah kondisi Okronosis, yaitu kondisi kulit yang ditandai dengan adanya pigmentasi jaringan ikat, ligamen, tulang rawan, dan kulit.
Pemicunya pun beragam, Bunda. Mulai dari konsumsi obat mengandung quinancrine dan quinine, penumpukan fenol (asam karboksilat) untuk pengobatan ulkus kaki, serta penggunaan zat hydroquinone yang berlebihan.
Nah, setelah berkonsultasi pada dokter ternyata kasus yang dialami Tya ini pun bisa dipastikan karena efek samping pemakaian krim wajah abal-abal.
Lalu bagaimana kelanjutan pengobatan wajah Tya? Apakah masih bisa kembali seperti semula?
‘Awalnya Putih’ Curhat Nur Sha, Wajah Gosong Imbas Krim Mengandung Merkuri, Didiganosis Okronosis
Sosok Nur Sha, konten kreator yang viral lantaran wajahnya menghitam.
Kondisi tersebut ternyata disebabkan penggunaan krim pemutih wajah.
Nur Sha kala itu tak tahu kalau krim tersebut diduga mengandung merkuri.
Ya, konten kreator bernama Nur Sha bagikan pengalaman perihal wajahnya yang ‘menggosong’ akibat krim diduga mengandung merkuri.
Wajah Nur Sha memang terlihat menghitam seperti gosong.
“Jadi aku ke Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Awalnya bingung kan kenapa kulit aku kaya hitam melebar gosong begitu. Tapi ketika ke dokter didiagnosinya okronosis di seluruh wajah,” ungkapnya pada kanal YouTube Tribunnews, Minggu (16/7/2023).
Semua ini bermula ketika pada 2013. Waktu itu tengah ramai krim pemutih yang bisa membuat kulit menjadi putih secara cepat.
Awal mulai pemakaian, Nur Sha mengungkapkan kulit wajahnya sempat menjadi putih.
“Yang dipasaran banyak banget dijual. Aku dikasih tahu untuk pakai salah satu krim. Terus awal mulanya itu 2013 itu wajah putih pas pakai krim itu,” tuturnya.
Namun, setelah dua tahun menggunakan krim tersebut, tiba-tiba timbul flek hitam yaitu di akhir 2015.
Awalnya ia mengira jika flek hitam yang muncul merupakan hal yang biasa.
Sehingga ia memutuskan untuk terus menggunakan krim tersebut.
Tapi lambat laun flek tersebut malah semakin melebar.
Menurut Nur Sha, salah satu faktor munculnya flek tersebut kemungkinan karena dirinya kerap terkena sinar matahari saat sedang bekerja di luar ruangan.
“Aku itu dulu belum tahu sama sekali ada efek kandungan mercuri dan sebagainya.
Jadi menganggapnya krim siang itu tidak masalah kena sinar matahari,” urainya.
Pada akhir 2015, mulai bermunculan efeknya.
Flek hitam itu terus melebar. Anehnya, tidak terasa panas atau pun terasa gatal.
Ia pun mencoba untuk berhenti menggunakan krim tersebut.
Bukannya membaik, setelah satu tahun efeknya justru bertambah parah.
“Awalnya cuma pipi kanan kiri sama bagian hidung. Makin lama melebar seluruh muka,” kata Nur Sha lagi.
Ia pun tidak membayangkan kulit wajahnya akan berakhir seperti ini.
Barulah pada awal 2022, Nur Sha mengetahui jika krim tersebut mengandung mercuri.
“Tapi aku tahu kandungan mercuri itu justru di tahun 2022 awal. Karena dulu gak ada edukasi soal mercuri. Jadi baru paham di 2022 kemarin,” ujarnya.
SESAL Gadis Pakai Krim Abal-abal, 2 Minggu Pakai Langsung Glowing, tapi Mimpi Buruk Lain Datang
Siapa yang tak mau punya wajah mulus dan glowing?
Demi mengikuti standar kecantikan masyarakat, banyak orang rela melakukan segala upaya.
Salah satu upaya yang paling umum adalah dengan menggunakan produk kecantikan.
Namun masih ada yang kurang beruntung dalam mencoba skincare.
Bukannya mendapat wajah glowing, muka malah jadi rusak.
Hal ini dialami oleh perempuan bernama Nur Alya Afiqah Abd Ghaniy.
Dikutip dari mstar.com pada Selasa (7/6/2022), Alya mencoba salah satu produk OEM yang tak memiliki BPOM.
Produk tersebut dikenal bisa membuat kulit tampak lebih cerah.
Gadis berumur 20 tahun tersebut menceritakan awalnya bisa kenal produk OEM.
Menurut penuturannya, Alya kenal OEM dari seorang teman di sekolah.
“Saat kelas 2, saya lihat teman saya yang kulitnya biasa saja tiba-tiba jadi glowing dan putih,” ujar Alya.
Melihat perubahan positif itu, ia pun ingin mendapat manfaat yang sama.
“Saya juga ingin punya kulit wajah seperti itu.
Padahal waktu itu wajah saya tidak jerawatan.
Hanya saja kulit saya gelap,” lanjutnya.
Produk OEM adalah sejenis istilah yang digunakan untuk menjelaskan kosmetik abal-abal tanpa merk namun beredar masif di pasaran.
Bagaimana saat Alya mencoba kosmetik abal-abal tersebut?
Rupanya selama 2 minggu penggunaan, wajahnya auto glowing.
Namun betapa terkejutnya ia saat tahu bahwa produk tersebut ternyata mengandung merkuri.
“Saat saya menggunakannya, saya tidak tahu produk itu mengandung merkuri.
Digunakan dalam satu-dua minggu, kulit wajah saya terlihat cantik dan cerah.
Layaknya iklan di kotak yang mengatakan kulit cerah dalam 7 minggu.”
“Itu adalah masa-masa kejayaan saya.
Kulit saya begitu cantik.
Namun setelah beberapa tahun penggunaan, kulit saya terasa perih.
Rasanya kulit saya menipis.”
Bahkan, Alya merasa kulitnya sakit saat dioles toner.
“Lebih peruh lagi saat saya mengaplikasikan toner.
Kemudian saya mendengar orang yang mengatakan bahwa produk yang saya pakai ternyata mengandung merkuri yang bahaya bagi kulit,” ujarnya lagi.
Khawatir kulitnya makin parah jika berhenti, maka Alya terus memakainya.
“Setelah tahun kelima, saya berhenti menggunakaannya untuk sementara waktu.
Saya tak memakai produknya selama 2 atau 3 bulan.
Setelah itu wajah saya tiba-tiba jerawatan.
Saya takut bakalan tambah parah.
Maka dari itu saya pakai lagi produknya.”
Aksinya tersebut menuai kritik dari teman-temannya.
Katanya, kulit wajahnya bisa makin tipis.
“Di umur 19 tahun, saya bertekad berhenti memakainya.”
Sebulan kemudian, wajahnya jadi makin parah.
Rupanya jerawat telah tumbuh memenuhi wajahnya.
Akhirnya ia mencoba produk kecanitkan lain untuk memperbaiki masalah kulitnya.
Tapi masalahnya sudah cukup serius karena benjolan-benjolan kecil makin tumbuh subur, kulitnya makin tampak tak sehat.
Ia pun pergi ke dokter kulit pada awal Juni untuk memastikan kondisi kulitnya.
“Saya ke dokter kulit.
Tapi katanya kulit saya sudah rusak dan alergi.
Makanya saya harus minum antibiotik.
Dokter juga menyuruh saya tak memakai perawatan kulit apa pun.”
Dokter bilang, ia bisa sembuh.
Namun butuh waktu lama dan perawatan bertahun-tahun.
Kini, Alya hanya bisa menyesal.
Wajah cantik dan glowing hanya bisa ia miliki sesaat,
Sebagai bayarannya, Alya harus menderita cukup lama.
Banyak yang mengolok dan menegurnya karena memakai kosmetik abal-abal berbahan merkuri.
Ia mengingatkan netizen untuk lebih hati-hati agar tak mengulangi kesalahan yang sama.
- Akhirnya Terungkap Penyebab Siswa SMP di Cilacap Dibully Murid yang Dikenal Ketua Geng,Ternyata - September 28, 2023
- Review Jujur Istri Denny Cagur Saat Makan di Warung Nyak Kopsah, Singgung Soal Rasa hingga Harga Mahal - September 27, 2023
- Tabiat AR Pelaku Bacok Guru MA Yasua Demak Dibongkar Kepsek, Jarang Buat Tugas dan Sulit Dinasihati - September 27, 2023