Pasangan suami istri asal Malaysia dibuat kaget dengan anaknya sendiri.
Keduanya heran mengapa sang anak memiliki mata berwarna biru bak boneka Barbie.
Padahal pasutri ini merasa tidak memiliki saudara bule.
Dikutip dari mStar, Rabu (16/8/2023), melihat perbedaan antara pasangan ini dengan anaknya, pasti banyak yang beranggapan bahwa sang ibu ‘terkesan’ atau terlalu tertarik pada sesuatu selama masa kehamilannya hingga mempengaruhi penampilan fisik si kecil.
Meski ada yang mengatakan itu takhayul, faktanya banyak orang yang pernah mengalami situasi unik tersebut.
Seperti kisah yang dibagikan seorang pengguna TikTok setelah melihat warna mata anaknya yang unik dan berbeda.
Syafika Ezati mengatakan, kelainan pada penampilan fisik anaknya baru terlihat saat berusia tiga bulan.
Sepanjang kehamilan tidak ada masalah, hanya saja saya tidak bisa membuat potret USG seperti orang lain dengan scan 3D atau 4D karena posisi bayi saat itu menghadap ke perut.
Jadi memang tidak ada foto kenangan waktu di dalam perut seperti yang biasa diambil orang, santai banget dan nunggu waktu lahirnya, ujarnya.
Menurut wanita berusia 25 tahun itu, ia juga merasa khawatir ketika melihat perbedaan yang dialami putranya, Inayra Sofiya Abdul Syakur.
Lebih lanjut, dokter menginformasikan bahwa putranya mungkin memiliki masalah pendengaran.
Saya perhatikan saat harus periksa ke klinik tapi saat itu dia belum membuka matanya lebar-lebar dan tertidur lelap.
“Saya tidak terlalu fokus pada masalah warna mata karena saya merasa terlalu bersemangat sebagai ibu pertama.
Saya mengabaikannya sampai semakin banyak orang yang mengkritik saya.
Kemudian saat check up di rumah sakit selama tiga bulan, dokter menegur dan menjelaskan kalau tidak ada riwayat keluarga, kemungkinan ada gangguan pendengaran, ujarnya.
Setelah itu, ia diminta merujuk masalah tersebut ke dokter spesialis.
Namun karena harus membuat janji terlebih dahulu, anak kelahiran Pahang ini memilih menjalani tes pendengaran di rumah sakit swasta.
Saat itu, saya dan suami memutuskan untuk melakukan tes pendengaran pribadi di swasta karena kami tidak tahan menunggu, bingung dan memikirkan segala macam klausa anak.
Bukannya kami tidak terima jika anak memang ditakdirkan mengalami gangguan pendengaran, tapi kami ingin melakukan persiapan jauh-jauh hari.
Saatnya meyakinkan diri sendiri bahwa apapun keputusannya, Anda harus tenang dan menerimanya.
Alhamdulillah hasilnya Inayra tidak ada masalah pendengaran,” ungkapnya gembira.
Namun, katanya, jika Anda melihat mata putra Anda yang berusia delapan bulan secara langsung, itu tidak terlalu abu-abu.
Bahkan ada yang mengkritik warna matanya yang lebih biru dan hijau.
Sementara itu, Syafika juga mengungkapkan rasa syukurnya karena anaknya menunjukkan perkembangan yang positif seiring dengan pertumbuhannya.
Ia pun tak memungkiri kemungkinan anaknya terpengaruh oleh warna lensa kontak yang sering digunakan saat menjadi ‘kanvas’ make-up.
Selama kehamilan Inayra, saya bekerja paruh waktu sebagai kanvas untuk MUA.
Makanya selalu pakai softlens sampai ada yang bilang, itu salah satu penyebab mata anak jadi abu-abu,” imbuhnya.
OKNUM Suster Banjir Kecaman, Imbas Curhat Pilu Chintia Ibu Bayi yang Kritis, Diduga Lali Bertugas
BANYAK yang meradang mendengar curhat pilu Chintia, ibu bayi yang kritis di Jakarta Barat.
Oknum suter di rumah sakit tempat bayi Chintia dirawat kini jadi bulan-bulanan warganet.
Bagaimana kabar lengkapnya?
3 oknum suster di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta Barat diduga lalai mengakibatkan seorang bayi kritis.
Hal ini berawal dari berawal curahan hati seorang ibu bernama Chintia yang bayinya mengalami pendarahan di bagian tubuhnya.
Hingga akhirnya terungkap penyebab sang bayi kritis diduiga setelah oknum suster RSAB Harapan Kita mengganti susu tanpa sepengetahuan Chintia.
Kelalaian inilah yang membuat tubuh bayi berusia 1 bulan 27 hari menjadi kuning hingga berdarah.
Viralnya kejadian tersebut, membuat publik geram dan memburu sosok oknum suster yang diduga melakukan kelalaian.
Diketahui, ada 3 suster yang kala itu tengah bertugas di ruang Widuri dengan dr penanggung jawab adalah dr bedah anak.
Sejumlah komentar serangan dari warganet pun ramai menyerbu akun instagram resmi RSAB Harapan Kita @rsabhk.
Banyak warganet yang mendesak pihak rumah sakit untuk segera memecat suster tersebut dan muncul menyampaikan klarifikasi.
“Pecat perawatnya dan gratisin biaya rs buat nala sampai sembuh, perawatnya harus tetap tanggung jawab sampai nala sembuh!!!,” tulis akun Tiar***.
“Suster gak becus masih aja dilindungin! Kasian nala tuh, bukannya makin sehat malah makin parah! Bayangin anak sekecil itu harus operasi, pasang selang dimana emangnha suster mau digituin??? Itu nyawa orang bukan boneka! RS jangan diem aja!!!” ujar Tiw***.
“PECAT DAN PENJARAIN ITU SUSTER WOY GAK PANTES!! TELEDOR SAMA NYAWA MANUSIA!!!” ujar megapu****.
“TOLONG KEADILAN UNTUK ADEK NALA PERAWAT YG BERTANGGUNG JAWAB HRS DI SANKSI TEGAS ATAS KELALAIAN NYA” kata fitri**.
“Masih ada ternyata perawat yang sepele dengan kondisi pasien.
Apalagi sama anak bayi, apa seperti ini pelayanan terhadap semua pasien apalagi ini ibunya udah infokan kondisi anaknya.
Hmmmm gak cukup rasanya hanya minta maaf dengan gaya suster kalian yang sok pinter dan sok tau.” ungkap taufik***.
Akun @sucishintia88, ibu dari sang bayi mengutarakan isi hatinya soal kondisi bayi bernama Lanala Ayudisa Halim kritis diduga karena kelalaian oknum suster di salah satu rumah sakit di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita di daerah Jakarta Barat.
Awalnya, Nala didagnosa ileostomy dan kelainan fungsi hati berumur 1 bulan 27 hari.
Sehingga hal tersebut membuatnya dirujuk ke RSAB di Jakarta Barat pada tanggal 12 juli 2023 setelah sempat menjalani 1 bulan perawatan di RS Pelni.
Di tanggal 12 Juli Chintia mengatakan jika dirinya membawa sang anak ke RSAB ke bagian IGD dengan kondisi fasses sang anak cair dan lemas, dengan diagnosa diare serta dehidrasi.
Kemudian sang anak dirawat di NICU sampai dengan 3 Agustus 2023, terhitung sang anak dirawat hampir 3 minggu dengan kondisi fases masih cair bahkan berat badan sang anak naik turun namun tidak ada konsultasi dengan dokter gastro, ataupun dari bedah atau yang lainnya.
Bahkan menurut penuturan Chintia, dengan kondisi sang anak yang seperti itu suster di NICU merencanakan agar sang anak atau pasien untuk pulang.
Setelah itu, sang anak dipindahkan ke ruang rawat inap Ruang Widuri di tanggal 3 Agustus 2023.
Chintia mengatakan selama perawatan di ruang Widuri dengan dr penanggung jawab adalah dr bedah anak, di saat itu Chintia merasa lega karena sudah banyak dokter yang membantu untuk menangani sang anak.
Ketika itu, ada dr Gizi yang menemukan susu yang cocok untuk sang anak, sehingga membuat berat badan (bb) sang anak naik.
Lantas Chintia mengatakan di tanggal 7 Agustus 2023, susu pepti junior yang seharusnya diberikan sang anak justru diganti dengan susu neocate tanpa sepengetahuan Chintia.
Mengetahui sang anak mendapat susu tersebut, membuat berat badan sang anak yang semulanya 2.165 menjadi 2.046.
pada Senin, 7 Agustus 2023 leher dari sang anak berwarna kuning, sehingga Chintia melaporkan kejadian ini kepada perawat di ruangan tersebut.
Setelah Chintia melaporkan kejadian yang dialami sang anak, perawat hanya mengatakan jika nantinya pihaknya akan mengecek darah.
Hingga Selasa perawat tak kunjung melakukan pengecekan pada sang anak, hal ini membuat Chintia menanyakan perihal pengecekan darah sang anak.
Akhirnya pada Rabu, 9 Agustus 2023 pukul 05 : 30 WIB, perawat melakukan pengecekan darah pada sang anak, kemudian Chintia sebagai orang tua menanyakan hasil dari pengecekan darah sang anak.
Pukul 15:00 Chintia melihat ada darah di kantong colostomy sang anak.
Hal itu membuat Chintia bertanya kepada suster, namun suster menyangkal jika itu bukanlah darah, melainkan cokelat.
Kemudian pada pukul 19:00 malam, Chintia mengatakan jika kondisi sang anak susah bernafas, kemudian Chintia langsung melaporkan apa yang dialami sang anak pada suster, Chintia mengatakan ketika dirinya melaporkan kondisi sang anak suster tersebut hanya melihat sang anak kemudian keluar.
Tak berhenti di situ, anak Chintia kembali lagi mengalami sesak nafas namun saat melaporkan kejadin ini suster hanya memperbaiki posisi kepala sang anak.
Ketiga kalinya, anak Chintia mengalami kejang beserta posisi mata ke atas, namun sayangnya para suster di rumah sakit itu hanya terdiam dan tidak sama sekali melakukan pengecekan apapun.
Panggilan ke empat kalinya pada pukul 21:37 WIB anak Chintia terlihat sesak napas dan mengalami kejang, dan mengetahui kondisi sang anak yang semakin tidak membaik, akhirnya suster tersebut memangil dokter.
Saat dokter IGD mengecek sang anak, dokter menanyakan pada Chintia sejak kapan sang anak mengalami kondisi seperti ini, Chintia pun menjawab sejak pukul 19:00, dokter tersebut juga menanyakan apakah Chintia telah menginformasikan kondisi sang anak pada suster, tentu saja jawaban Chintia sudah.
Dari pertanyaan dokter ini membuat Chintia menyimpulkan jika selama dirinya memberitahu kondisi sang anak pada suster, suster tersebut tidak memberitahu dokter.
Karena kondisi sang anak cukup mengkhawatirkan, anak Chintia akhirnya dilarikan ke ICU.
Satu jam menunggu di ruang ICU, dokter tersebut bertanya sejak kapan colostomynya mengeluarkan darah, dan benar saja apa yang ditanyakan Chintia pada suster sebelumnya ternyata darah.
Chintia mengaku akibat kelalaian dari suster membuat sang anak yang kini berumur 1 bulan 27 hari harus menambah apa yang sebelumnya sudah diderita yaitu pendarahan di kepalanya dan akan dilakukan operasi.
Tanggapan RSAB Harapan Kita
Melihat dari akun instagram @sucichintia88, Chintia mengaku atas kejadian yang dialami sang anak pihak rumah sakit hanya meminta maaf.
“Dari hari kamis kami menunggu jawaban pihak @rsabhk dan hanya maaf yang kami terima.
Ya Allahuakbar hancur hati sayaa,” tulis @sucichintia88, Senin (14/8/2023).
Saking sakit hatinya Chintia sang anak mengalami sakit seperti itu membuat Chintia merasa geram dan meminta pertolongan dari berbagai pihak.
“Pihak management @rsabhk lantas anakku seperti ini kami hanya mendapatkan maaf dari kepala ruangan saja ?
Anakku seperti ini dikarenakan kelalaian oknum Perawat di ruangan rawat inap **.
Kami di screning untuk menjaga anak kami,bukan hanya sekedar tidur dan nonton tivi, kami pun membantu perawat kami yang menghitung fassesnya kami yang info saat terjadi apa apa.
Andaikan jam 7 malam suster memanggil dokter. tidak menunggu di jam 21:37 baru panggil dokter.
Ku yakin tidak akan seperti ini anakku.
Dokter disana sudah membantu anakku berjuang 2 bulan ini lalu di hancurkan begtu saja oleh perawat saat itu.
Ku butuh keadilan sebesar besarnya. Siapa yang tidak hancur melihat kondisi anak seperti ini,” tulisnya.
Bahkan Chintia, mengaku jika dirinya tidak dipertemukan dengan suster yang sebelumnya bertanggung jawab dengan kondisi sang anak, melalui story di instagram nya, Chintia mengatakan jika pihak rumah sakit tidak membalas pesannya, kini sang anak mengalami kritis.
- Dirating Selebgram Codeblu 3/10,Warung Nyak Kopsah Dikuliti Habis,13 Poin tak Ada Standar Disorot - September 24, 2023
- Sosok ZZ,Pengelola Panti Asuhan yang Ekspolitasi Anak Yatim di Live TikTok,Sebulan Raup Rp50 Juta - September 24, 2023
- Heboh Mantan Suami Laudya Cynthia Bella Cerai Lagi, Noor Nabila Bongkar Alasannya Cerai dengan Engku Emran - September 23, 2023