Mengira hanya sakit batuk biasa, pasien ini terkejut saat mengetahui hasil rontgen, tubuh dipenuhi larva cacing pita. Seperti apa kisah lengkapnya?
Seorang pasien dikejutkan dengan kemunculan puluhan cacing-cacing larva di tubuhnya.
Bahkan, saat dia melakukan rontgen dirinya begitu terkejut dan langsung mencari bantuan ke dokter.
Gambar rontgen yang viral itu, diposting oleh petugas medis di Brasil.
Kondisi ini disebut sistiserkosis, terjadi ketika larva dari spesies cacing pita, yang biasanya hidup di usus, memasuki jaringan seperti otot atau otak.
Seperti diketahui, sistiserkosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh larva cacing pita Taenia solium, yaitu cacing yang hidup di dalam tubuh babi.
Di sana cacing-cacing itu membentuk bintil keras seperti kista yang terasa seperti benjolan di bawah kulit.
Meskipun tidak menyenangkan, ternyata penyakit itu tak perlu diobati karena larva tidak bertahan hidup.
Namun, kista yang tersisa dapat menyebabkan masalah jika berkembang di otak atau mata.
Seperti yang diberitakan pada Daily Mail pada (4/5/2023). Dr Vitor Borin de Souza, seorang petugas medis di Rumah Sakit das Clínicas di Botucatu, membagikan gambar tersebut di utas yang sekarang sudah dihapus di Twitter.
Dia berkata: “Cysticercosis diperoleh dari konsumsi telur cacing pita (hadir dalam kotoran manusia dengan cacing pita).”
“Tidak ingin (mengalami) itu? Cuci makanan Anda dengan baik sebelum dikonsumsi.”
Dr de Souza menambahkan bahwa dalam kebanyakan kasus seperti ini, pasien tidak memerlukan pengobatan apapun.
Dia berkata: “Jika Anda tidak memiliki cedera di dalam kepala, sumsum tulang belakang atau mata, Anda bahkan tidak perlu dirawat.”
“Lesi ini mengalami kalsifikasi sehingga tidak dapat hidup sebagai cysticerci (larva cacing pita). Jika tidak menyebabkan ketidaknyamanan, hidup terus berjalan.”
Dia memastikan, bagaimanapun, bahwa pasien sedang menunggu pemindaian MRI untuk memeriksa lokasi kista di otak mereka. Kista di lokasi ini berpotensi mematikan.
Meskipun sakit kepala dan bahkan kejang sering terjadi, nodul seperti itu juga dapat menyebabkan kebingungan, pusing, dan kondisi yang disebut hidrosefalus, kelebihan cairan di otak, yang jika tidak ditangani dapat berakibat fatal.
Pembedahan biasanya diperlukan untuk mengangkat kista dalam kasus ini.
Kista juga dapat mencapai mata yang dapat menyebabkan penglihatan kabur atau terganggu, dan berpotensi menyebabkan infeksi.
Kista itu sendiri mungkin baru berkembang beberapa bulan atau tahun setelah infeksi awal dengan telur cacing pita.
Cacing pita yang dapat menyebabkan sistiserkosis adalah spesies yang disebut Taenia solium, juga dikenal sebagai cacing pita babi.
Telur dari spesies ini ditularkan antara manusia melalui kotoran yang terkontaminasi paling sering melalui persediaan air yang tercemar atau kebersihan tangan yang tidak memadai selama persiapan makanan.
Orang juga bisa tertular cacing pita melalui produk daging babi yang terkontaminasi, meski dalam kasus ini telur yang menetas di usus tidak menyebar ke bagian tubuh lain yang menyebabkan sistiserkosis.
Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan kista larva Taenia solium yang berkembang di otak bertanggung jawab atas 70 persen kasus epilepsi di beberapa bagian dunia.
Sekitar 2,5 juta orang diperkirakan terinfeksi Taenia solium per tahun, yang paling sering terdeteksi di daerah miskin di Asia, Amerika Selatan, dan Eropa Timur.
Orang yang hanya menderita sistiserkosis, tidak seperti orang dengan infeksi cacing pita aktif di ususnya, tidak dapat menyebarkan telur ke orang lain.
Kisah Lainnya, Idap Penyakit Aneh, Artis Ini Syok Diberi Tahu Obatnya Harus Hamil, Padahal Berpikir Tak Mau Menikah
Aktris cantik, Susan Sameh pastinya sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.
Belum lama ini Susan Sameh sempat membuat heboh warganet.
Pada bulan Februari 2023 lalu, Susan Sameh dikabarkan sedang tidak dalam kondisi sehat alias sakit..
Ia mengalami sakit dibagian perutnya yang membuatnya tak nyaman.
Susan Sameh mengatakan jika perutnya mengalami pembengkakan.
Butuh waktu beberapa hari bagi dokter untuk mencari tahu apa penyebab bengkak pada perut Susan Sameh.
Bahkan Susan Sameh meminta bantuan sejumlah rumah sakit untuk mengobservasi penyakitnya tersebut.
Saat berbagai dokter melakukan observasi.
Banyak perbedaan terkait penyakit yang ia derita.
Beberapa di antaranya menyarankan Susan untuk menjalani operasi.
Sedangkan sebagian yang lain tidak.
Hal ini ia ungkapkan saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube iWill Network.
“Dokter minta aku operasi terus, sampai aku lima hari di rumah sakit,
Teman-teman, keluarga, manajer aku bolak-balik rumah sakit lain untuk bantu observasi aku kenapa dan aku harus kayak gimana,” ungkap Susan Sameh dalam YouTube iWill Network, Jumat, 4 Mei 2023.
“Ternyata, dua rumah sakit bilang kalau aku nggak perlu dioperasi,” sambungnya.
Kemudian setelah beberapa kali melakukan pemeriksaan.
Susan Sameh akhrinya mengetahui solusi untuk penyakit yang ia derita.
Saat mendengar solusinya, Susan Sameh syok.
Lantaran obatnya bukan operasi, melainkan dirinya harus hamil.
“Aku kontrol terus ke rumah sakit, ternyata pas sudah dicek sama rumah sakit lain,
Ternyata rumah sakit lain masih belum tahu ini kista atau saluran tuba, dan dua-duanya obatnya cuma satu, (yaitu) hamil,” bebernya.
Kenyataan tersebut membuat Susan Sameh sedih.
Bukan tanpa alasan Susan Sameh sedih, lantaran sejak awal dirinya tak ingin menikah.
Susan Sameh kemudian berpikir untuk menikah dan mempunyai anak.
Selain untuk sembuh, ia juga menganggap kehadiran anak akan membuat hidupnya lebih berharga.
“Dari situ, aku benar-benar nangis banget, aku mikir selama ini aku nggak mau cepat-cepat nikah,
aku nggak kepikiran nikah karena aku punya trauma yang besar, aku juga mikir aku bisa bahagia sendiri,” ujarnya.
“Pas aku kena sakit ini, aku mikir ternyata hidup nggak ada apa-apanya kalau aku membiarkan diri aku nggak punya anak,” pungkasnya.
Sering Batuk, Pria Ini Terkejut setelah Periksa ke Dokter, Ternyata Tubuh Jadi ‘Rumah’ Cacing Pita
Betapa terkejutnya seorang pria yang tahu kondisi tubuhnya setelah periksa ke dokter.
Awalnya ia sering batuk dan tak kunjung sembuh.
Setelah diperiksa ke dokter, ia tercengang dengan penampakan tubuhnya yang sudah jadi ‘rumah’ cacing pita.
Dikutip dari SiakapKeli, Rabu (10/5/2023), seorang pasien yang datang ke rumah sakit di Brasil untuk pengobatan batuk terkejut menemukan tubuhnya penuh dengan larva cacing pita.
Vitor Boris P. de Souza, seorang dokter di Rumah Sakit das Clinicas Botucat di Sao Paulo membagikan hasil rontgen yang mengerikan di akun Twitter-nya.
Ia mengatakan pasien awalnya datang ke rumah sakit untuk mencari bantuan pengobatan karena batuk terus-menerus.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata pasien tersebut mengidap sistiserkosis.
Kondisi di mana larva cacing pita berkembang biak di usus seseorang.
Kondisi ini disebut juga dengan taeniasis yang disebabkan oleh berbagai jenis cacing pita.
Namun cacing pita jenis Taenia solium disebut juga cacing pita babi yang menyebabkan masalah kesehatan utama, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Biasanya, cacing pita akan memakan usus seseorang dan hanya menimbulkan gejala ringan seperti sakit perut dan diare.
Manusia dapat tertular sistiserkosis jika mereka menelan makanan seperti daging babi yang mengandung telur cacing pita karena tidak dimasak dengan benar.
Larva parasit membentuk gumpalan keras di sekitar mereka yang disebut kista untuk bertahan hidup.
Meskipun kondisi ini biasanya tidak berbahaya, larva dapat keluar dari usus dan berpindah ke tempat lain seperti mata, paru-paru, otak, dan sumsum tulang belakang manusia.
Tubuh pasien dipenuhi potongan parasit berupa larva cacing pita
Sinar-X Dr. de Souza menunjukkan pasien ditutupi dengan titik-titik putih yang tak terhitung jumlahnya.
Masing-masing mewakili kista yang disebabkan oleh larva cacing pita.
“Cysticercosis didapat dari menelan telur cacing pita (dalam kotoran manusia dengan cacing pita).
“Mau nggak mau, harus cuci bersih makanannya sebelum dimakan,” kata Dr de Souza.
Menurut dr de Souza, pasien sedang menunggu pemindaian MRI untuk memeriksa lokasi kista di otaknya.
Neurocysticercosis yang berkembang di otak dapat menyebabkan kejang, epilepsi, demensia, dan kebutaan. Ini adalah penyakit parasit yang paling umum dari sistem saraf manusia.
Jika Anda tidak mengalami cedera di kepala, sumsum tulang belakang, atau mata, maka Anda tidak perlu dirawat,” kata Dr de Souza.
Sekitar 2,5 juta orang diyakini terinfeksi neurocyticercosis setiap tahun, kata WHO.
Tapi angka itu bisa mencapai 8,3 juta dan merupakan masalah bagi komunitas petani pedesaan di daerah berpenghasilan rendah di Asia, Amerika Selatan, dan Eropa Timur.
Taenia solium merupakan penyebab 30 persen kasus epilepsi di daerah endemis dimana babi cenderung berkeliaran.
Diperkirakan sebanyak tujuh dari 10 kasus untuk komunitas berisiko tinggi, tambah WHO.
Idap Penyakit Langka, Wajah Wanita Usia 28 Tahun Ini Seperti Nenek, Dikira Editan, Sodorkan Bukti
Sekilas tampak biasa saja, orang pasti mengira wanita ini adalah nenek-nenek yang asyik TikTok-an.
Nyatanya, di balik wajah nenek-nenek yang asyik TikTok-an ini tersimpan kisah pilu.
Dalam video yang diunggah akun TikTok @puspaa126, tampak seorang wanita berhijab sedang bernyanyi.
Wanita tersebut menyanyikan ulang lagu berjudul Berhak Bahagia milik Aurel Hermansyah.
Suaranya terdengar lembut seperti anak muda.
Suara lembutnya ini seolah kurang sesuai dengan wajahnya yang seperti nenek-nenek.
Banyak yang penasaran, wanita bernama Puspa Sari ini membeberkan fakta yang sebenarnya.
Bukan nenek lanjut usia, Puspa Sari ternyata gadis muda yang baru berusia 28 tahun.
Ia mengidap penyakit langka yang membuat wajahnya lebih tua dari usianya.
“Sering dikira nenek-nenek gara-gara penyakit langka yang aku derita..umur 28, lahir 20 July 1994,” tulis Puspa Sari di bio akun TikTok @puspaa126.
Kulit wajah yang berkerut dan kendur inilah yang membuat wajah Puspa Sari terlihat seperti nenek-nenek.
Netizen pun banyak yang penasaran dengan apa yang dialami Puspa Sari.
Dalam video di akun TikTok-nya, gadis berusia 28 tahun ini pun menceritakan awal mula mengidap penyakit langka.
Penyakit langka yang diidap Puspa Sari berawal dari biduran yang pernah dideritanya di usia 10 tahun.
“Karena masih banyak yang nanya. Di sini aku mau cerita dulu biduran. Tapi kata dokter penyebabnya belum diketahui. Dulu waktu kecil belum ada, aku biduran sekitar usia 10 tahun,” ujar Puspa Sari.
Mengidap penyakit langka, Puspa Sari tidak membeberkan nama penyakitnya.
Namun ia menegaskan kalau penyakit tersebut tidak diidapnya dari lahir.
“Jadi wajah aku asli, karena aku memiliki penyakit langka yang menyebabkan wajah aku seperti ini. Umur aku masih 28 tahun. Ini bukan dari lahir ya,” lanjutnya.
Gadis asal Bogor ini sudah 18 tahun mengidap penyakit langka tersebut.
Sempat down karena di-bully, ia pun berusaha menyemangati diri sendiri.
“Jangan ajarin aku bagaimana caranya bersabar dan nyemangatin diri. Karena kurang lebih 18 tahun aku sudah bersabar dan nyemangatin diri aku sendiri dengan kondisi penyakit langka yang aku derita. 18 tahun itu bukan waktu yang singkat kan?” kata Puspa Sari.
Puspa Sari yang kerap mengunggah video di TikTok ini juga mencuri perhatian dengan suaranya.
Suaranya begitu lembut dan bertalenta.
Puspa Sari pun memamerkan keahliannya dalam men-dubbing suara karakter hingga menuai banyak pujian.
Suara lembuh bak remaja tapi wajah seperti nenek-nenek, banyak yang menuduh Puspa Sari memakai filter hingga editan.
Untuk membuktikan tuduhan tersebut salah, gadis kelahiran Sigantang, Bogor, ini menyodorkan bukti berupa foto ijazah hingga KTP.
Sudah cukup lama mengidap penyakit langka yang membuat wajahnya seperti nenek-nenek, Puspa Sari mulai bisa berdamai dengan diri sendiri.
Ia memotivasi orang lain agar percaya diri dan tidak insecure dengan penampilan masing-masing.