National Corruption Watch (NCW) menyoroti majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024.
Menurut Ketua Umum DPP (NCW), Hanifa Sutrisna, hal tersebut menandakan adanya kuasa relasi guna melanggengkan politik dinasti.
Pihaknya juga menyoroti adanya kebobrokan nafsu syahwat oligarki di lingkungan Istana Negara atas dugaan pengaturan putusan di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Hari ini kita kembali dipertontonkan opera oligarki di dunia perpolitikan Indonesia,” ujar Hanif, kepada wartawan, Kamis (26/10/2023).
“Kami DPP NCW melihat MK makin ugal-ugalan, keluar dari esensi yang semestinya menjalankan check and balances pada kekuasaan pembuat undang-undang (eksekutif dan legislatif),” lanjutnya.
Kekhawatiran akan ketidaknetralan dari Ketua MK, kata Hanif, membuat publik ragu dengan lembaga penegak hukum konstitusi ini.
“Jika lembaga sebesar MK bisa dikooptasi dan dikonsolidasikan oleh oknum penguasa, ke mana lagi rakyat akan mengadu jika hak konstitusi mereka diganggu oleh undang-undang dan peraturan yang dibuat penguasa?” ucap Hanif.
Ia mengatakan, majunya Gibran sebagai cawapres menunjukkan betapa kecilnya nilai perjuangan, pengalaman dan jabatan para Ketua Umum Partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Segitu hebatnya politik dinasti sehingga cukup dengan seorang Gibran, seolah-olah semua masalah bisa diselesaikan dengan kekuasaan dan nepotisme, karena ada hubungan kuasa relasi dengan Presiden Jokowi,” katanya.
Hanif turut menyoroti saat Kaesang Pangarep yang merupakan adik dari Gibran dilantik menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Kami duga keras ini adalah bentuk gratifikasi berupa privilege (kemudahan) karena ada kuasa relasi sebagai anak Presiden Jokowi,” tuturnya.
“Apa iya seperti ini demokrasi dan suksesi dalam perpolitikan yang sehat yang dibangun pasca reformasi di Indonesia?” lanjut Hanif.
Ketua Dewan Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun mengatakan, putra sulung Presiden Jokowi itu tidak patuh pada keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
“Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi cawapres dari Koalisi Indonesia Maju. Dalam organisasi partai, keluar, pindah, berhenti dan beralih itu hal yang biasa,” jelas Komarudin Watubun dalam keterangannya dikutip, Jumat (27/10/2023).
Komarudin menyesalkan Gibran tidak tegak lurus dengan keputusan partai.
Komarudin mengaku tak merasa kehilangan Gibran, sebab masih banyak kader PDIP lainnya yang loyal atas keputusan partai.
“Bahwa saat ini Gibran tidak tegak lurus dengan instruksi partai, maka dia otomatis tidak lagi di PDI Perjuangan. Tapi ingat, keluar satu kader, ada banyak kader-kader partai baru yang potensial bergabung dengan partai dan TPN Ganjar-Mahfud,” jelas dia.
Komarudin menjelaskan, sebelum Gibran akhirnya dipecat, PDIP telah memberikan teguran setelah mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Solo pada 19 Mei 2023.
Adapun setelah pertemuan itu, Gibran dipanggil DPP PDIP.
Dia menyebut sebab pertemuan tersebut bukan sebatas antara Wali kota Surakarta dan Menteri Pertahanan.
Karena itu, pihaknya, melakukan klarifikasi dengan mengundang Gibran ke Jakarta pada 22 Mei 2023.
“Sebagai kader yang junior, kami tidak menjatuhkan sanksi. Kami berikan nasihat untuk patuh pada aturan Partai. Saat itu Gibran menyampaikan terima kasih atas nasihatnya dan sebagai kader muda berjanji akan
tetap tegak lurus sesuai arahan ibu ketua umum,” tegasnya.
Oleh karena itu, Komarudin menekankan melalui kejadian ini publik akan tahu, mengenal, menilai dan memutuskan tentang sosok, ahlak, karakter, dan prilaku calon pemimpin bangsa Indonesia ke depan.
“Kalau mau dibandingkan sesama calon wapres, siapa yang meragukan Prof. Mahfud MD dengan latar belakang pendidikan, integritas, pengalaman, dan karakter-nya. Jadi tenang dan optimis saja. Terus kerja dan turun ke bawah,” tandasnya.
Ditantang Kembalikan KTA PDIP, Gibran Segera Temui FX Rudy
Solo: Wali Kota Solo sekaligus bacawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka bakal menemui Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membicarakan kartu tanda anggota (KTA) PDIP. Namun ia enggan menegaskan apakah akan mengembalikan KTA tersebut.
“(Tentang KTA PDIP?) Kan sudah jelas. (KTAnya masih dibawa Mas Gibran?) Iya. Ya nanti saya temui Pak Rudy ya. Nanti tak kabari,” kata Gibran di Balai Kota Solo, Jumat, 27 Oktober 2023.
Gibran langsung beraktivitas seperti biasanya di kantor setelah resmi melakukan pendaftaran ke KPU sebagai bacawapres Prabowo Subianto, Rabu, 25 Oktober 2023. Untuk kepentingan tersebut, ia mengambil izin hingga Kamis, 26 Oktober 2023, guna melanjutkan tes kesehatan bersama Prabowo Subianti di RSPAD.
“Iya cutinya habis, makanya hari ini harus masuk kantor,” jelasnya.
Sebelumnya Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, meminta Wali Kota Solo sekaligus bacawapres Gibran Rakabuming Raka mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP. Selain itu, ia juga meminta agar Gibran segera membuat surat pengunduran diri.
“Saya selaku Ketua DPC tentunya mengucapkan selamat untuk Mas Gibran sudah bisa mendaftar sebagai calon wakil presiden. Sehingga doa saya mesti positif, selamat dan sukses,” jelas Rudy.
Dia berharap Gibran mengundurkan diri sebagai kader PDIP secara baik-baik. Seperti sebelumnya Gibran resmi bergabung dengan PDIP setelah diberikan kesempatan oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia berharap tidak ada lagi penilaian Gibran berdiri di dua kaki.
“Kami memberikan pesan ini pada Mas Gibran dengan sangat santun. Karena sudah diberi kesempatan Ibu Mega menjadi wali kota dan itu bagian persyaratan dari keputusan MK. Saya lebih penting persahabatan daripada sebuah jabatan, sehingga meskipun Mas Gibran sebagai cawapres ya tetap masih sahabat,” ujarnya.
- Mukjizat Bagiku, Betharia Sonata Nangis Haru Rinoa Cabut Laporan Atas Leon Dozan,Ikhlas Memaafkan - 02/12/2023
- Tipu Muslihat Israel: Minta Warga Khan Younis Mengungsi ke Rafah,Sesampai Sana Mereka Dibombardir - 02/12/2023
- Usai Marah ke Agus Rahardjo, Jokowi Tanya ke Pratikno: Sprindik Itu Apa Toh? - 02/12/2023